Blog ini dibuat untuk memberikan gambaran kepada kita semua, tentang kondisi ummat Islam di Indonesia. Disadari atau tidak, sejak beberapa tahun lalu muncul satu fenomena negatif di masyarakat kita, yaitu berupa munculnya banyak pertentangan antara satu kelompok dengan kelompok yang lainnya. Dan salah satu penyebab munculnya pertentangan itu adalah, karena ada satu kelompok yang (sangat) aktif menyudutkan kelompok lain, baik dengan cara-cara yang lunak, maupun “tidak lunak”. Sekali lagi, blog ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan gambaran kepada kita semua, siapa pun kita, tentangan situasi saat ini, dan juga tentang beberapa saran yang bisa diambil untuk mengurangi pertentangan tersebut.

Semoga blog ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.

18 Responses to “Tentang blog ini”

  1. Ibn Abd Muis Says:

    Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh,

    Salam kenal dari ana. Semoga rahmat, hidayah dan berkah selalu menyertai antum. Ana promoin blog antum di blog ana juga ya. ๐Ÿ™‚

    Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh.

    ———
    Jawab:

    OK …. ditunggu promosi-nya ya … ๐Ÿ™‚


  2. > Ana promoin blog antum di blog ana juga ya.

    Silakan … semoga bermanfaat ya.
    Kalau ada saran atau usul, silakan juga disampaikan.

  3. Muh Says:

    Assalamu alaikum

    1. Melihat tulisan di blog ini, bagaimana kalau kita semua sepakat, bahwa ummat Islam itu SALAFY semuanya !!!

    2. Apakah semua ummat islam mau mengakui dirinya bahwa dia seorang SALAFY ???

    3. a. Kenapa sebagian ummat Islam tidak mau mengaku dirinya sebagai SALAFY
    b. (1) Kalau yang mengaku dirinya SALAFY, kita terima perkataannya?
    b. (2) Kalau yang mengaku dirinya SALAFY, kita ingkari ramai-ramai perkataan/pengakuan tersebut?
    c. apa yang mesti dilakukan dengan makna SALAFY???

    Wassalam

  4. gsalaf Says:

    Bismillah…
    Assalamu’alaykum warohmatulloohi wabarokaatuh-
    Berikut ini kami menginformasikan bahwa telah tersedia layanan MESIN PENCARI TERCEPAT dan TERBESAR khusus menyaring artikel/audio/milis berManhaj Salaf (silahkan kunjungi http://www.gsalaf.com) dan kami berharap sudi kiranya membantu menyebarkan informasi ini dengan memasang banner gsalaf diwebsite/blog/milis anda.

    demikian informasi ini kami sampaikan,semoga kerjasama ini dapat membantu kami menyebarkan dakwah.

    :Contoh kode HTML yang bisa ditempatkan ditautan blog/situs silahkan klink link dibawah ini: http://www.gsalaf.com/banner.html

  5. hilda alexander Says:

    salam kenal…mohon ijin untuk link blog Anda. Terima kasih

    Silakan saja mba Hilda ..
    Semoga ada manfaatnya.

  6. danang Says:

    Assalammu’alaikum

    ana mau tanya, mengenai judul blog yg antum tulis “Insyaflah, wahai Salafy!”

    Kalau tidak keberatan antum bisa jelaskan apa yg salah dengan Salafy? memang dosa apa yg telah mereka kerjakan sampai2 antum menyerukan pengikut Salafy untuk segera insyaf?

    syukran kalau antum mau menjawabnya.

    Wa’alaikum salam wr.wb.
    Sebaiknya jangan gunakan kata “dosa”. Cukup gunakan kata kesalahan saja … ini lebih baik menurut saya.

    Kesalahan utama kelompok Salafy sebenarnya cuma satu …. yaitu karena mereka tidak meyakini bahwa diri mereka juga punya banyak kesalahan. ๐Ÿ™‚

    Anyway, semua tulisan-tulisan yang dimuat di blog ini merupakan nasehat bagi kelompok salafy ataupun bagi orang-orang yang belum tahu. Jadi kalau ingin tahu apa salahnya kelompok salafy, silakan lihat isi dari tulisan-tulisan yang ada. Itu semua diambil dan diangkat dari hasil interaksi dengan orang-orang salafy, dan kemudian diketahui bahwa itu semua ternyata salah.

  7. jatmiko Says:

    Alhamdulillah saya menjadikan Islam dengan pemahaman sahabat dan kaum salaf sebagai pegangan hidup saya. saya menjadikan al Quran dan sunnah sebagai rujukan dalam beragama. saya menggali kedua sumber tersebut, dan menggali bagaimana kaum salaf itu memahami agama dengan belajar kepada ustadz dan ulama yang menurut saya lurus, tanpa menganggapnya harus ma`shum. Hal itu tidak menghalangi saya untuk beramal islami dengan cara berjamai. Hal itu tidak membuat saya merasa kurang untuk menyebut saya seorang muslim sebagaimana Allah telah menamai kita muslim sedari dulu, dan tidak membuat saya merasa kurang dengan sebutan ahlussunnah wal jamaah sebagaimana yang dipegangi oleh para ulama sedari dulu. Saya tidak mewajibkan saya menamai diri saya sebagai salafi, dan tidak mencela apabila ada orang yang berintisab dengan nama salafi. Tapi saya tidak setuju dengan mereka yang berintisab dengan nama salafi kemudian mewajibkan semua orang memakai nama itu, kemudian mencela semua bentuk perkumpulan untuk memperjuangkan Islam dan mencela semua bentuk perkumpulan hanya sekedar karena tidak merujuk kepada ulama yang saya rujuk, dan hanya karena mereka berbeda dengan saya pada hal-hal yang bersifat ijtihadiyah. Apabila saya menemui orang yang berbeda dengan saya dalam permasalahan ijtihadiyah, saya akan membiarkannya, atau memperbincangkannya dalam forum-forum yang penuh nuansa ukhuwah dan nashihat dan dalam forum-forum ilmiyah. Pada mereka yang berbeda dalam hal yang mendekati prinsip agama (misalnya tidak menjadikan hadis ahad sebagai landasan dalam bab aqidah) namun tidak mengeluarkan dari agama atau iman, maka saya akan mendakwahinya, berdiskusi dengannya tanpa melepas hak-hak ukhuwah sebagai sesama muslim dari saya, apalagi apabila dia memiliki keutamaan-keutamaan lain seperti keutamaan berdakwah dan ibadah, yang bisa memperingan kekeliruan pemahamannya. Apabila saya melihat ada orang yang berbeda dengan saya secara prinsip yang bisa mengeluarkannya dari agama atau iman, saya akan mendakwahinya, dengan khawatir atas pemahamannya yang bisa mengeluarkannya dari iman, namun saya tidak akan mengkafirkannya secara individu selama masih memungkinkan adanya penghalang takfir pada dirinya. Dan saya akan mencari mereka yang memiliki prinsip2 yang sama dengan saya, kemudian saya akan beramal bersama-samanya, tanpa menganggap jamaah saya selalu benar atau yang paling benar sekaligus menganggap mereka yang tidak berjamaah bersama saya adalah bukan saudara saya sesama muslim. Dan itu tidak menghalangi saya untuk mengambil kebaikan atau ilmu atau nashihat dari jamaah yang lain dan bekerjasama dengan jamaah yang lain dalam hal kebaikan. Dan saya meyakini bahwa salah satu prinsip dalam beramal islami, apakah itu dakwah, amar maruf nahi munkar ataupun jihad adalah dengan mempertimbangkan maslahat dan madharat. Dan saya percaya bahwa metode perjuangan dalam lapangan amal islami ini, baik amal tarbiyah, dakwah, jihad, hisbah, siyasi dll.nya, karena wataknya yang penuh dengan pertimbangan maslahat madharat, saya percaya bahwa setiap jamaah dari umat Islam yang ada adalah berada pada tataran ijtihadiyah pada metode yang diambilnya, yang semuanya bisa salah dan bisa benar, benar dalam bab yang satu dan salah dalam bab yang lain, dan tidak ada yang bisa memastikan dirinya selalu benar. Dan ini menjadikan jamaah2 dari umat Islam yang ada secara umum masih masuk kedalam madzhab ahlussunnah wal jamaah, dan firqah najiyah, walaupun mungkin kedudukannya di dalam kesesuaiannya dengan madzhab ahlus sunnah wal jamaah adalah bertingkat-tingkat. Hal ini adalah dengan mengeluarkan mereka yang syiah, inkarussunnah, jaringan islam liberal, ldii dan ahmadiyah dan semisalnya. Kemudian saya merenungkan dan menyimpulkan bahwa rujukan yang paling teliti dan tepat dan paling mendekati kebenaran tanpa berlebihan-lebihan dari ifrath dan tafrith dan tanpa tendensi keberpihakan dalam menentukan kelompok mana yang telah keluar dari jalan yang selamat adalah kumpulan ulama-ulama semacam MUI, Lajnah Daimah Kerajaan Saudi secara kelembagaan, dan kebanyakan majelis ulama di negara-negara Islam yang muktabar bermadhzab ahlus sunnah wal jamaah.

    Komentarnya panjang sekali,
    tapi saya pribadi setuju 100% atas semua yang mas Jatmiko sampaikan.
    Terima kasih atas kesediaannya menulis komentar di blog ini.

  8. abdulloh Says:

    Bismillahirrohmanirrohiim

    Assalamu’alaikum
    Yaa salafy Ittaqullloh

    yaa salafy ber ilmu-lah sebelum bicara dan beramal

    yaa salafy jangan kalian katakan sesuatu atau kalian amalkan sesuatu sebelum kalian meng ilmuinya

    yaa salafy bacalah Kalamulloh ( Al qur’an dan tadaburilah )

    yaa salafy beragamalah sebagaimana para sahabat nabi kalian beragama

    yaa salafy ikutilah jejak pendahulu kalian yang mereka telah diridhoi oleh Rob mereka

    Yaa salafy jangan kalian menyimpang dari jalan orang orang yang telah mendapatkan keridhoan Nya

    Yaa salafy sibukanlah dengan menuntut ilmu Syar’i yang shohihh

    Yaa salafy janganlah kalian disibukan dengan ketergelinciran ulama Robbany

    yaa salafy bertaubatlah kalian dari menyakiti para ulama
    BarokAllohufikum

    Kata-kata yang dicetak miring di atas adalah kata-kata yang sengaja diubah agar mas Abdullah (si pemberi komentar) bisa merasakan bagaimana rasanya mendapat nasihat di atas.

  9. habib Says:

    ูˆูŽุฌูŽุงู‡ูุฏููˆุง ูููŠ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุญูŽู‚ู‘ูŽ ุฌูู‡ูŽุงุฏูู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงุฌู’ุชูŽุจูŽุงูƒูู…ู’ ูˆูŽู…ูŽุง ุฌูŽุนูŽู„ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ูููŠ ุงู„ุฏู‘ููŠู†ู ู…ูู†ู’ ุญูŽุฑูŽุฌู ู…ูู„ู‘ูŽุฉูŽ ุฃูŽุจููŠูƒูู…ู’ ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู…ูŽ ู‡ููˆูŽ ุณูŽู…ู‘ูŽุงูƒูู…ู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู†ูŽ ู…ูู†ู’ ู‚ูŽุจู’ู„ู ูˆูŽูููŠ ู‡ูŽุฐูŽุง ู„ููŠูŽูƒููˆู†ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุณููˆู„ู ุดูŽู‡ููŠุฏู‹ุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุชูŽูƒููˆู†ููˆุง ุดูู‡ูŽุฏูŽุงุกูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ููŽุฃูŽู‚ููŠู…ููˆุง ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉูŽ ูˆูŽุขูŽุชููˆุง ุงู„ุฒู‘ูŽูƒูŽุงุฉูŽ ูˆูŽุงุนู’ุชูŽุตูู…ููˆุง ุจูุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู‡ููˆูŽ ู…ูŽูˆู’ู„ูŽุงูƒูู…ู’ ููŽู†ูุนู’ู…ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽูˆู’ู„ูŽู‰ ูˆูŽู†ูุนู’ู…ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุตููŠุฑู

    assalamu’alaikum.
    salam kenal mas.
    saya cuma mau nitip ngutip ayat diatas. al Hajj ayat 78 itu kan bilang bahwa Allah sudah menamakan kita ini muslimun (orang islam) gitu aja ya….kok sekarang malah ditambah-tambah gitu…..dadi malah berantem aja kerjaannya gara-gara beda nama.
    sing penting kita ini berusaha njalanin sunnah nabi gitu wae lak uwis. perkara beda pendapat selama tidak menjadikan orang keluar dari islam, ya sudah… nggak berani banyak omong ni…takut salah.
    lagian orang-orang itu suka pake bahasa yang tinggi-tinggi gitu nurut saya. ra gaduk mas, saya ini wong ndeso…..
    matur nuwun, jazakumullahu khaira…
    assalamu’alaikum

    wa’alaikum salam wr.wb.
    Benar mas Habib. Kita ini muslim. Dan itu sudah cukup untuk kita, tanpa harus menggunakan embel-embel lainnya lagi.
    Meskipun begitu, Islam tidak melarang pengelompokan, baik itu dalam bentuk suku, kabilah, organisasi, jamaah, atau lainnya.
    Yang dilarang adalah ketika pengelompokan itu disertai dengan permusuhan antara satu sama lain.

    Dalam kasus tertentu, ada juga “kelompok” yang membenci semua pengelompokan. Sehingga setiap embel-embel dalam bentuk nama jama’ah atau organisasi di-cap sebagai ahli bid’ah. Yang seperti ini juga dilarang.

  10. habib Says:

    he..he..he…lali mas.
    kalo sudi, tolong mampir di “yakinku” ya…
    blog tetangga satu rt ini….

  11. egiabdurrahman Says:

    Assalamu’alaikum..
    Lam kenal. Blognya keren, mas! Materinya juga cukup berbobot.

    Ana dah link, tolong link balik ya?!

    http://haraki.wordpress.com

    Saya mau juga link ke blog Anda,
    tapi tolong hidupkan blog Anda tsb. Buat tulisan yang banyak, dan rajin-rajinlah meng-update-nya.

  12. Al-jatisy Says:

    Penulis : Al Ustadz Abu Usamah bin Rawiyah An Nawawi
    Kategori : Kajian Utama

    di-sensor.

    Komentar yang bertentangan dengan manhaj salaf akan disensor.

  13. raizsani Says:

    assalamu’alaikum
    salam kenal mas, subhanallah mumtaz mas, semoga dengan adanya blog ini teman2 dari salafi dapat menyadari akan kesalahannya. sebenarnya-insya Allah saya yakin-mereka (teman2 salafi) berusaha untuk berittiba’ pada Rasulullah,dan menyebarkannya kepada muslim yang lain tetapi cara mereka salah dengan menyalah-nyalahkan dan mentakfirkan klompok yang tdk sepaham dg mereka, padahal rosulullah tdk begitu, beliau sungguh lembut dan bijak dalam berdakwah, bahkan dengan orang kafir sekalipun, ingat Allah tlah berfirman “lakum dinukum waliyadin”. terus berjaung mas nashrun minallah wa fathun qorib. wassalam

  14. pemerhati Says:

    Oh kesalahan salafy cuma satu to Mas?,

    Benar.
    Kesalahan utama kelompok Salafy sebenarnya cuma satu โ€ฆ. yaitu karena mereka tidak meyakini bahwa diri mereka juga punya banyak kesalahan.

    kalau begitu jika ada kelompok lain yang lebih banyak kesalahannya gimana Mas?
    Seperti Partai Dakwah yang mengatarkan seorang Ustadznya ikut Pilkada jadi calon Walikota, yang jadi pasangan calon Wakil Walikotanya seorang perempuan cantik mantan pemenang kontes kecantikan pula, untung gak jadi menang, kalo menang jatuhlah wibawa Ustadz itu, krn mestinya dia lebih tahu hukum ikhtilat dan gadhul bashor.

    Jadi, kalau wakil walikotanya adalah wanita cantik mantan pemenang kontes kecantikan, maka akan lebih baik kalau walikotanya adalah mantan maling, begitu ?
    Semua kelompok itu punya kesalahan. Tapi kalau kita tidak bisa menilai semua itu berdasarkan mana yang lebih kecil derajat kesalahannya, artinya yang salah adalah kita sendiri.

  15. abu faath Says:

    SEBUAH PANDANGAN:
    Berselancar di internet (dunia maya) laksana menjelajah hutan belantara dengan resiko …

    cut

    Maaf, komentar yang bertentangan dengan manhaj salaf akan kami sensor.

  16. abu faath Says:

    โ€ข SALAFY = manhaj (jalan terang) untuk memahami dan mengamalkan agama ini (firman Alloh dan sabda Rosul-Nya) dengan pemahaman salafush-sholih (tiga generasi pertama) yang sudah terbukti selamat sukses, cerdas berilmu, dan bijak penuh hikmah (aslam, aโ€™lam, dan ahkam). Dan โ€ฆ SALAF (pendahulu) sejati agama ini adalah Nabiyyuna MUHAMMAD Rosululloh shollallohi โ€˜alaihi wa sallam. Dan โ€ฆ di belakangnya adalah generasi terbaik yang telah menaklukkan hawa-gulita dan akal-liarnya untuk bersegera berbaris rapi โ€œmengekor =muttabaโ€™ahโ€ mengikuti jalanlurus (shirothol mustaqim), โ€ฆ.bukan jalannya orang yang dimurkai ( dengan akal-liarnya) dan jalannya orang yang sesat (dengan hawa-gulitanya).
    โ€ข SALAFY bukan organisasi bukan kelompok bukan jumโ€™iyyah bukan juga OTB (organisasi tanpa bentuk), tapi โ€ฆ. Sebuah jalan LURUS; sesiapa saja, di wilayah mana saja, di kurun-masa kapan saja, boleh menapaki jalan ini, BAGI SIAPA YANG MAU. โ€ฆ dan sesiapa yang gaโ€™ mau TANGGUNG SENDIRI AKIBATNYA!!! (nggak ngancam, lho โ€ฆ.).

    Kita bisa masuk surga tanpa harus menggunakan nama salafy.
    Karena “salafy” itu cuma nama, yang bisa dipakai dan juga tidak.
    Jadi, tidak ada kewajiban untuk menggunakan nama salafy.

  17. Saud Rama Says:

    Ass Wr wb.
    Sebenarnya semua muslim sudah mafhum kalau Rasulullah menyatakan 3 generqsi yang terbaik adalah Sabahat, Tabiiin, Tabaiit tabiin. Perlu kita ingat ketika Rasullullah akan meninggal beliau mewasiatkan kepada ummatnya’ Telah aku tinggal 2 hal kepadamu yaitu Al-Qur’an dan asSunnah, tidak ada embel-embel bermanhaj salafush shalih.
    bukan suatu hal yang salah apabila kita meneladani dan menjadi salafy. Yang harus kita sadari bahwa kita belajar bukan dari langsung dari sahabat atau tabi’in tapi dari guru kita dan guru kita dari guru-gurunya yang terdahulu yang jarakanya sudah terlampau jauh. Apakah bisa dijamin pemahaman guru kita itu 100% sama dengan pemahaman Rasulullah dan sahabat? Tidak terdapat distorsi dalam aplikasi ajaran Islam baik secara tektual maupun kontektual?
    Karenanya tidak layak bagi kita untuk mengklaim golongan kita adalah 1 dari 73 golongan, sementara orang lain yang tidak sepaham dengan kita lalu semuanya di neraka?
    Bijakkah kita mempunyai manhaj yang demikian sehingga yang lain dikatakan sebagai khawarij, hizbi dan cercaan yang lainnya.
    Yang salah bukan salafusshalih tapi penganutnya yang mempunyai pemahaman agama yang sempit, semua dilihat dari sisi tektual

Leave a comment